Total Tayangan Halaman

Minggu, 21 Februari 2016

OBSERVASI PENGANTAR PSIKOLOGI




OBSERVASI
GANGGUAN PSIKOLOGI PADA ANAK SLB

Disusun guna memenuhi tugas sebagai pengganti UAS :
Mata Kuliah              : Pengantar Psikologi
Dosen Pengampu      : Ningsih Fadhilah, M.Pd


Oleh Kelompok 4 :

                                    Amriyah Dwi Septi               (2021115006)
                                    Anita Rahayu                                    (2021115024)
Yaumul Markhamah            (2021115025)
Sofa Sofiyah                          (2021115045)
                                    M. Luthfi Purnomo Sidi       (2021115046)                         

Kelas : A
Prodi : PAI

JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2015




KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga laporan yang disusun sebagai pengganti UAS yang berjudul “Observasi Gangguan Psikologi pada Anak SLB” ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhir zaman.
            Makalah ini merupakan materi yang disajikan untuk membahas tentang  apa saja gangguan psikologi yang terjadi, faktor-faktornya, serta cara mengatasinya.











                                                                                    Penyusun








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Sebagian besar masalah-masalah psikologis sebenarnya tidak sedramatis yang dipikirkan oleh banyak orang. Beberapa orang mengalami ketidakmampuan menjalankan fungsi mereka, namun mereka  dapat menjalani masa-masa lainnya dengan normal. Banyak orang yang terlihat mampu menjalani kehidupan sehari-harinya secara normal.
Masyarakat menganggap anak berkelainan adalah insan yang tidak mampu apa-apa dan tidak berguna, sehingga keberadaan mereka tidak memperuntungkan bahkan kalau perlu dihilangkan dengan berbagai cara hingga sampai dibunuh. Tetapi kemudian pandangan masyarakat berubah mereka menganggap perlu dilindungi dan dikasihani, mereka mempunyai hak untuk hidup dan memperoleh pelayanan pendidikan sebagaimana anggota masyarakat lainnya.
Tidak hanya anak normal yang membutuhkan pendidikan akan tetapi anak berkelainan atau anak luar biasa juga perlu memperoleh pelayanan pendidikan yang disesuaikan. Anak luar biasa merupakan anak yang tingkat perkembangannya menyimpang dari tingkat perkembangan anak sebayanya dalam aspek fisik, mental, sosial dan emosional. Anak tuna grahita termasuk pada jenis anak yang luar biasa. Anak-anak dengan hambatan kecerdasan seperti tuna grahita mempunyai masalah perilaku yang berhubungan  dengan  hambatan proses sensori (penginderaan).
Masalah ketidakmampuan memusatkan perhatian adalah akibat  lain dari proses sensorimotor yang berlebihan.
B.     Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah :
1. Memenuhi salah satu tugas akhir semester 1 mata kuliah pengantar psikologi.
2. Memperoleh pengetahuan tentang karakteristik dan masalah-masalah yang dihadapi anak tuna grahita.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Landasan teori
            Anak tuna grahita adalah anak yang mengalami keterbelakangan kecerdasan dan kekurangan aspek mental lainnya dan sosialnya sedemikian rupa yang terjadi selama masa perkembangan, sehingga untuk mencapai perkembangan yang optimal diperlukan pelayanan dan pengajaran dengan program khusus individu yang terbelakang mental (ringan, sedang, berat) secara perlahan-lahan diganti dengan istilah hambatan perkembangan yang kemudian dideskripsikan sebagai keterbatasan yang substansial pada fungsi-fungsi yang didirikan dengan fungsi intelektual.
Menurut Bapak Nur Hadi, S.Pd selaku kepala sekolah di SLB Wiradesa, ada beberapa jenis tuna grahita yaitu tuna netra, tuna rungu, tuna daksa serta tuna grahita ganda. Menurut beliau, sangat dibutuhkan keterampilan khusus bagi guru yang menangani murid-muridnya, sehingga tenaga pendidik harus benar-benar dari lulusan Pendidikan Luar Biasa[1].




BAB III
HASIL PELAKSANAAN OBSERVASI
A.    Deskripsi Masalah
Setelah melakukan observasi kami memperoleh data dari beberapa sumber yang keabsahannya hampir 100% data yang diperoleh antara lain adalah data biodata siswa dan pendapat narasumber mengenai dunia pendidikan luar biasa.
Biodata siswa
Nama                           : Muhammad Ihya Imamudin (Imam)
Tempat tgl lahir           : Pekalongan, 11 November 2002
Jenis kelamin               : Laki-laki
Alamat                                    : Desa Waru Lor Kec. Wiradesa Kab. Pekalongan
Agama                         : Islam
Anak ke                       : 1
Nama Ayah                 : Sunarno (alm)
Nama Ibu                    : Sri Wahyuni
Pekerjaan ibu               : Buruh pabrik
Diperoleh data bahwa Imam memiliki keterbelakangan mental serta pada pendengaran dan daya ingatnya lemah, dalam proses pembelajaran anak kapasitas belajarnya sangat terbatas terutama untuk  hal-hal yang abstrak. Imam juga mengalami kesulitan dalam berbicara.
Ibunya mengetahui ada sedikit gannguan ketika dulunya dia disekolahkan di sekolah formal di SDN Kampil selama satu tahun. Kemudian Imam mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran. Sang guru memberitahukan kepada ibunya dan menyarankan untuk pindah ke sekolah luar biasa.Akhirnya sang ibu menuruti saran dari guru kelasnya. Dan sekarang dia sudah kelas 4 di SLB Wiradesa[2].

B.     Faktor Penyebab Timbulnya Masalah
Adapun faktor yang memyebabkan timbulnya masalah tersebut yaitu faktor gen, yang bisa dikatakan faktor dari dalam ketika si ibu hamil. Dan disebabkan oleh kurangnya protein, vitamin. Maka mengakibatkan anak tersebut mengalami gangguan saraf, sehingga menimbulkan lemah pikiran, keterbelakangan mental, bodoh, serta gannguan intelektual.
Faktor metabolisme dan gizi juga mempengaruhi timbulnya gangguan yang terjadi pada perkembangan individu terutama perkembangan sel-sel otak.
C.    Gejala Psikologis yang Dialami
Gejala psikologis yang dialami oleh anak seperti Imam, diantaranya mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain, baik itu dengan orang tuanya, gurunya maupun teman bermainnya. Kurang tanggap terhadap sesuatu hal yang diterimanya serta mengalami mental yang kurang, inteligensi rendah sehingga kesulitan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru.
Dalam hal ini anak menjadi kurang dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Dia hanya terfokus pada apa yang diterima di sekolah saja tidak mau menerimanya jika dari orang lain.



BAB IV
ANALISA HASIL OBSERVASI
A.    Argumentasi terhadap Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan hak setiap warga negara, karena itu negara wajib memberikan pelayanan dan mutu pendidikan yang sesuai tanpa terkecuali, termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam kemampuan dalam hal ini anak yang memiliki kelainan tuna grahita namun  pelayanan tersebut tidak maksimal, karena ada beberapa anak yang belum mendapatkan pelayanan yang layak seperti anak anak tuna grahita dari kalangan keluarga tidak mampu dan dari lingkungan yang terpencil. Namun pemerintah sudah mendirikan sekolah-sekolah khusus untuk penderita anak yang kelainan, seperti tuna grahita,tuna netra dan lain-lain.
Seperti sekolah yang kami kunjungi yang bertempat di Wiradesa yang merupakan satu-satunya di Kabupaten Pekalongan. Tidak seperti sekolah umum lainnya, sekolah ini hanya menampung murid yang memiliki kelainan misalnya tuna grahita. Karena kurangnya minat pendidik dibidang ini menjadikan kurangnya tenaga pendidik dan fasilitas tertentu. Mengingat setiap satu guru seharusnya mengampu 5 murid saja, akan tetapi yang terjadi adalah satu guru mengampu kurang lebih 10 murid. Kurangnya tenaga pendidik untuk anak berkebutuhan khusus karena mereka harus mempunyai keahlian khusus, mereka harus tahu karakter setiap muridnya. Sehingga sangat dibutuhkan dari lulusan sarjana yang sesuai dibidang tersebut.
Tetapi bukan berarti anak yang berkebutuhan khusus tidak mempunyai prestasi justru sebaliknya banyak prestasi yang sudah mereka ukir sampai tingkat Internasional, hal ini perlu dijadikan acuan untuk anak yang bersekolah umum agar lebih bersyukur dengan selalu giat belajar dibandingkan dengan anak yang sekolah di SLB.


B.     Cara Mengatasi Masalah
Anak tuna grahita termasuk jenis anak luar biasa yang harus memperoleh pendidikan khusus yang sesuai. Seperti Imam sebagai anak yang mempunyai keterbelakangan mental yang sudah mendapatkan pendidikan khusus di SLB Wiradesa berkat dukungan dari orang tuanya.
Guru kelasnya sangat mendukung dalam mengembangkan bakat dan minat siswanya, sehingga bakat dan minat anak tersebut dapat tersalurkan untuk bisa mengikuti beberapa lomba dan mendapatkan juara. Murid-murid sangat perlu mendapatkan pembinaan dan latihan sesuai dengan bidangnya masing masing. Seperti dalam bidang olah raga, mereka mendapatkan bimbingan dari guru olah raga yang mampu melatih murid berkebutuhan khusus.
Di dalam lingkungan masyarakat harus lebih peka terhadap anak yang berkebutuhan khusus, seperti tidak mengucilkannya. Masyarakat harus mampu mengajak berkomunikasi, memberikan motivasi serta memberikan dorongan penyemangat.
C.    Konsep dalam Al-Qur’an dan Hadits
Al Baqarah ayat 286 :
                                       لاَيُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا اِلَّاوُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا
  مَا اكْتَسَبَتْ
            Artinya : “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang dikerjakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya”

Ar rum ayat 54 :
    اَللهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً
  ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِقُوَّةٍ ضَعْفًا وَّشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ
  وَهُوَالْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ
            Artinya : ”Allah, Dia-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan berubah. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dia-lah yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”

At Tin ayat 4 :
   لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَا نَ فِيْ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍ
            Artinya : ”Sesunggunya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”

            Ar-Rahman ayat 3-4 :
   خَلَقَ الْاِنْسَانَ . عَلَّمَهُ الْبَيَا نَ .
            Artinya : “Dia menciptakan Manusia. Mengajarkan pandai berbicara”

Hadits yang diriwayatkan oleh Nu’man tentang adil dalam memperlakukan anak-anak :
   اِتَّقُوااللهَ وَاعْدِلُوْا بَيْنَ اَوْلاَدِكُمْ
Artinya : “Bertakwalah kamu kepada Allah dan berlaku adil-lah terhadap anak-anakmu”


D.    Solusi dalam Pandangan Islam
Adapun beberapa solusi dalam pandangan Islam, diantaranya supaya :
1.      Menambah keimanan seseorang dalam kehidupan sehari-hari,
2.      Lebih menigkatkan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya,
3.      Meningkatkan kesabaran dalam menangani anak-anak yang terganggu psikologisnya,
4.      Saling mempunyai rasa kasih sayang antar sesama sehingga tidak saling membeda-bedakan




BAB V
SIMPULAN dan SARAN
Setelah mengadakan observasi di SLB Wiradesa dapat disimpulkan bahwa anak tuna grahita yaitu anak dengan hambata kecerdasan. Penyusun menemukan beberapa karakteristik mental, fisik, sosial, emosi dan akademis. Adapun masalah-masalah yang dihadapi oleh anak tuna grahita yaitu masalah kesulitan dalam kehidupan sehari-hari, kesulitan belajar, penyesuaian diri, gangguan kepribadian dan emosi dan masalah pemanfaatan waktu terluang.
Sehingga saran dari kami perlu meningkatkan sarana dan prasarana serta guru guru yang ahli dalam bidangnya. Agar anak yang berkebutuhan khusus bisa menyalurkan bakat dan minatnya maka prestasi mereka terus bersinar dan tidak di tindas oleh anak anak umum.
DAFTAR PUSTAKA
            Ahmad AlHasyimiy, As Sayyid. 2009. Tarjamah Muhtarul Ahadits.
                        Bandung: Alma’arif
            Al-Qur’an Al-Karim
Atmaja Prawira, Purwa. 2012. Psikologi Umum dengan Perspektif Baru.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
            Olding Hebb, Donald. 1986. Psikologi. Surabaya: Usana Offset Printing
LAMPIRAN




 


[1] Wawancara ini dilakukan dengan Kepala Sekolah langsung pada Hari Rabu, 16 Desember 2015 jam 09:10 WIB di Kantor Kepala Sekolah SLB Wiradesa
[2] Wawancara dilakukan dengan Ibu Imam langsung pada Hari Rabu, 16 Desember 2015 jam 10:32 WIB di rumah Ibu Imam

Tidak ada komentar: