Total Tayangan Halaman

Kamis, 20 April 2017

Proposal Skripsi Yaumul Markhamah

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia dewasa ini mendapat perhatian yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari sistem pelaksanaan pendidikan pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 11 ayat 1 yaitu pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Pemda) wajib memberikan pelayanan dan kemudahan serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga Negara tanpa diskriminasi.

Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Hal ini terjadi karena antara cita-cita manusia, pendidikan, dan kemajuan bangsa sangatlah berkaitan, sebagaimana yang dikemukakan Fuad Ihsan dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Pendidikan:
“Semakin tinggi cita-cita manusia menuntut kepada peningkatan mutu pendidikan sebagai sarana mencapai cita-cita tersebut. Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan pengembangan secara bertahap. Pendidikan yang dikelola dengan tertib, teratur, efektif dan efisien akan mempercepat jalannya proses pembudayaan bangsa yang berdasarkan pokok penciptaan kesejahteraan umum dan pencerdasan kehidupan bangsa sesuai dengan tujuan nasional yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV.”
Lingkungan dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimiliki anak dan anak akan membawa perubahan-perubaha apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Jadi anak sangat membutuhkan bantuan dari guru, oraang tua, dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkan kapasitas dan potensi yang dibawanya dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan.
Tahapan perkembangan menujukkan bahwa pertumbuhan individu berjalan secara berurutan. Artinya seseorang yang masih berada pada usia sekolah tidak dapat secara tiba-tiba meloncat ke masa dewasa. Perkembangan kognitif menurut Piaget melalui empat tahapan atau periode perkembangan, yaitu (1) periode sensomotorik (usia 0-2 tahun), (2) periode pra-operasional (2-7 tahun), (3) periode operasional konkrit (7-11 tahun), dan (4) periode operasional formal (11-usia dewasa).
Hukum tempo perkembangan menurut Carol Gestwicki yaitu bahwa perkembangan pada suatu tahap merupakan landasan bagi perkembangan selanjutnya. Suatu perkembangan tidak akan mungkin terjadi berkesinambungan dengan baik bila anak didorong untuk melampaui secara tergesa-gesa. Anak harus diberi waktu sesuai dengan yang mereka butuhkan sebelum berlanjut pada tahap berikutnya.
Perkembangan bakat yang dimiliki siswa secara individual berbeda-beda. Hasil tes inteligensi yang selama ini dilaksanakan belum terkait dengan beberapa bidang seperti keterampilan motorik, musik, seni, dan olahraga. Akan tetapi lebih banyak berhubungan dengan kemampuan di bidang akademiknya. Maka di dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) tahun 2006, struktur kurikulum yang dikembangkan mencakup tiga komponen, yaitu mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.
Pengembangan diri adalah kebiasaan diri yang harus ditanamkan pada tiap siswa, baik yang ada di tingkat dasar, menengah, maupun tingkat atas, yang dalam pelaksanaannya lebih difokuskan pada praktik sehari-hari. Karena diarahkan guna terbentuknya keyakinan, sikap, perasaan, dan cita-cita siswa sehingga mewujudkan siswa yang memiliki kepribadian baik.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan dibimbing oleh tenaga kepandidikan atau guru yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler.
Agar tujuan pendidikan agama Islam dapat tercapai perlu adanya kegiatan pengembangan diri, dalam hal ini yaitu pengembangan diri bidang agama Islam (PDBAI) yang menitikberatkan pada kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa agar berkembang. Dan diharapkan mampu memotivasi siswa untuk berani tampil berbicara, mempraktikkan serta mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bidang akidah, akhlak, maupun ibadah dengan baik. Sehingga diperolehnya prestasi yang baik dalam proses pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran PAI, lebih-lebih mata pelajaran lainnya juga.
Mengingat sangat besarnya peranan PDBAI ini terhadap peningkatan prestasi siswa, maka diharapkan tiap sekolah memiliki program pengembangan diri yang bertujuan untuk menciptakan siswa yang berkualitas, berakhlakul karimah. Oleh karena itu, penulis memiliki beberapa alasan yang mendorong untuk melakukan penelitian ini, yaitu:
Melihat di zaman modern ini, banyak siswa yang kurang mampu dalam memahami tentang agama Islam
Pada usia siswa SMP sedikit sekali yang masih belajar ilmu agama (sekolah madrasah/TPQ)
Pengembangan diri bidang agama Islam masih jarang dilaksanakan di sekolah-sekolah umum baik tingkat dasar, menengah, maupun atas
Dilaksanakan program PDBAI sangat banyak manfaatnya, salah satunya terhadap peningkatan prestasi siswa

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan alasan-alasannya maka penulis mencoba merumuskan pokok-pokok masalah yang hendak dikaji dalam penelitiannya, sebagai berikut:
Apa materi dari pembelajaran Pengembangan Diri Bidang Agama Islam (PDBAI) khususnya siswa kelas VIII di SMPN 2 Wiradesa?
Bagaimana prestasi akademik di SMPN 2 Wiradesa?
Bagaimana pengaruh PDBAI terhadap prestasi akademik siswa di SMPN 2 Wiradesa?

Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu:
Untuk mengetahui dan mendiskripsikan materi dari pembelajaran Pengembangan Diri Bidang Agama Islam (PDBAI) khususnya siswa kelas VIII di SMPN 2 Wiradesa.
Untuk mengetahui prestasi akademik siswa di SMPN 2 Wiradesa.
Untuk mengetahui pengaruh PDBAI terhadap prestasi akademik siswa di SMPN 2 Wiradesa.

Kegunaan Penelitian
Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan terutama di bidang agama Islam tentang pelaksanaan program pengembangan diri. Dan bagi orang tua, pendidik, dan siswa sangat berguna dalam mengembangkan rasa percaya diri agar berprestasi.
Secara praktis
Bagi guru supaya dapat meningkatkan kinerja dan kualitasnya dalam melaksanakan program pengembangan diri. Dan bagi siswa supaya dapat mendorong semangat belajar dan meningkatkan prestasinya. Serta bagi peneliti supaya dapat menambah wawasan dengan mengadakan studi/penelitian ini.

Tidak ada komentar: