Total Tayangan Halaman

Minggu, 14 Mei 2017

Konsep Dasar Teknologi Pendidikan




MEMAHAMI KONSEP DASAR
TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah              : Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampu      : M. Mufid, M.Pd


Logo IAIN PKL.jpg

Oleh Kelompok 1 :
Nurhafidz Alfaruq                (2021113110)
Zaldi Ramadhan Y.              (2021113158)
Fuad Amin Rosyadi              (2021113237)
Naila Zulfa                             (2021115002)
Auliya Nisa ‘A.                      (2021115013)
Khoirunnisa                           (2021115018)
Yaumul Markhamah            (2021115025)
Kelas : G
PAI

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PEKALONGAN
2017


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul “Memahami Konsep Dasar Teknologi Pendidikan” ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhir zaman.
Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Mufid, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Teknologi Pendidikan yang telah memberikan tugas ini serta membantu memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran demi kesempurnaan. Semoga makalah ini bermanfaat. Aamiin.








                                                                                                Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Makna teknologi seolah-olah bergandengan erat seperti dua sisi mata uang logam. Masyarakat pada umumnya memang mengidentikkan teknologi dengan komputer. Kajian tentang makna teknologi secara utuh telah dirumuskan oleh berbagai pakar. Namun, untuk kajiaan tentang pengertian dan makna teknologi perlulah diluruskan terlebih dahulu sebelum membahas disiplin teknologi pendidikan.
Konsep teknologi sudah tentu berperan besar terhadap konsep teknologi pendidikan. Dalam hal ini, teknologi diartikan secara khusus, yaitu bukan hanya perangkat keras atau gadget sebagaimana yang kita temui sekarang ini, melainkan juga peran teknologi itu sendiri bagi manusia.
B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana definisi dari teknologi pendidikan?
2.      Bagaimana sifat dari teknologi?
3.      Apa saja ruang lingkup dalam mempelajari teknologi pendidikan?
4.      Apa saja urgensi mempelajari teknologi pendidikan?

C.    Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui definisi teknologi pendidikan.
2.      Untuk mengetahui sifat-sifat teknologi.
3.      Untuk mengetahui ruang lingkup teknologi pendidikan.
4.      Untuk mengetahui urgensi teknologi pendidikan.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Teknologi Pendidikan
Apabila dirumuskan dalam satu kalimat, maka teknologi pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu proses kompleks yang terintegrasi meliputi manusia, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisa masalah yang menyangkut semua aspek belajar, serta merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah itu.
Ada beberapa pendapat tentang apa yang dimaksud dengan teknologi pendidikan. Istilah yang digunakan dalam bahasa Inggris adalah instructional technology means the media born of the communications revolution which can be used for instructional purpose alongside the theacher, the book, and the blackboard. Jadi yang diutamakan adalah media komunikasi yang berkembang secara pesat sekali yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan.
Pendapat lain mengatakan teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan, dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia.
Ada pula yang berpendapat bahwa teknologi pendidikan adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan metode problem solving dalam pendidikan, yang dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi modern maupun tradisional.
Penafsiran tentang teknologi pendidikan sebagai suatu cara mengajar yang menggunakan alat-alat teknik modern yang sebenarnya dihasilkan bukan khusus untuk keperluan pendidikan akantetapi dapat dimanfaatkan dalam pendidikan, seperti radio, TV, proyektor, dan lain-lain. Bagi teknologi pendidikan alat-alat yang dihasilkan seperti alat audio-visual bukan  esensial.
Teknologi pendidikan sering dikacaukan dengan “teknologi dalam  pendidikan”. Teknologi dalam pendidikan adalah penerapan teknologi terhadap sembarang proses yang berkenaan dengan bekerjanya lembaga yang bergerak dalam usaha pendidikan. Teknologi tersebut juga diterapkan terhadap makanan, kesehatan, keuangan, pembuatan jadwal, pelaporan nilai, dan lain-lain proses yang menunjang pendidikan dalam kerangka kelambagaan. Jadi teknologi dalam pendidikan tidak sama dengan teknologi pendidikan.
Dalam garis besarnya, langkah-langkah yang diikuti dalam metode teknologi pendidikan adalah:
1.      Merumuskan tujuan yang jelas yang harus dicapai yang dapat dipandang sebagai masalah.
2.      Menyajikan pelajaran menurut cara yang dianggap serasi yang kita pandang sebagai hipotesis yang perlu dites.
3.      Menilai hasil pelajaran untuk memulai hipotesis itu.
4.      Mencari perbaikan, andaikan hasilnya belum memenuhi syarat atau standar yang ditentukan.

Teknologi pendidikan mengharuskan guru merumuskan tujuan yang jelas, memikirkan metode yang efektif, dituntut agar diadakan penilaian yang segera tentang yang sudah dipelajari. Penilaian itu berfungsi sebagai alat pengukur keberhasilan peserta didik.
Sehingga teknologi pendidikan mengajak guru untuk bersikap problematis terhadap proses belajar mengajar dan memandang tiap metode mengajar sebagai hipotesis yang harus diuji keefektivitasnya.


B.     Sifat Teknologi
Beberapa pakar berasumsi bahwa sifat teknologi juga dapat dipandang dari berbagai sisi seperti yang telah dirumuskan oleh Sumitro Djodjohadikusumo, Quraish Shihab, dan Heinich. Pendapat guru besar ekonomi, Sumitro Djodjohadikusumo merupakan sebagai tinjauan berdasarkan ilmu ekonomi yang menekankan peran serta pengaruh pemanfaatan teknologi terhadap kekayaan alam.
Sifat teknologi ada tiga macam, yaitu:
1.      Teknologi Maju (Advanced Technology),
Yaitu upaya peningkatan kemampuan nasional di bidang penelitian dan teknologi terkait dengan sumber energy, mineral, nuklir, dan beberapa aspek pokok di bidang teknologi angkasa luar.
2.      Teknologi Adaptif (Adaptive Technology)
Yaitu teknologi yang bersumber pada penelitian dan pengembangan di negara maju, harus digarap dan disesuaikan dengan perkembangan masyarakat.
3.      Teknologi Protektif (Protective Technology)
Yaitu teknologi yang dipersiapkan untuk memelihara, melindungi, dan mengamankan ekologi serta lingkungan hidup bagi masa depan.
Bagi Quraish Shihab mengungkapkan teknologi ditemukan sebagai:
1.      Perpanjangan fungsi organ manusia, yaitu untuk membantu manusia dalam penyelesaian pekerjaan sehari-hari.
2.      Perluasan atau penciptaan organ baru manusia, karena manusia tidak memiliki organ tubuh yang dapat melaksanakan tugas tertentu. Maka teknologi jenis ini dapat mengambil alih pekerjaan manusia.  
3.      Seteru atau saingan manusia, yaitu berkaitan dengan sifat teknologi yang semakin lama semakin rumit. Teknologi ini diciptakan berdasarkan temuan teknologi sebelumnya atau memperbaiki dan meningkatkan mutu teknologi yang sudah ada.
Heinich menganggap teknologi sebagai suatu disiplin ilmu yang sistematis dan rasional. Ia merumuskan beberapa sifat yang harus dimiliki oleh suatu teknologi, antara lain: (1) dapat ditiru, diulang, atau diperbanyak (replicability), (2) dapat diandalkan, karena melalui serangkaian uji coba (reliability), mudah digunakan dan dilaksanakan untuk mengatasi masalah (algorithmic-decision making), (3) dapat dikomunikasikan dan dipantau sehingga teknologi dapat diperbaiki berdasarkan masukan dari orang/pihak lain (communication and control) dan (4) berkaitan dengan sifat pertama, berdampak skala karena pengulangan dan penyebarannya, sehingga dampak baik atau buruk teknologi dapat cepat tersebar atau menyusut (effect of scale).

C.    Ruang Lingkup Teknologi Pendidikan
Ruang lingkup dalam teknologi pendidikan meliputi:
1.      Kawasan Desain
Yaitu proses untuk menentukan kondisi belajar. Kawasan desain berasal dari psikolgi pendidikan. Desain yang dikembangkan dengan sukses oleh Skinner melandasi timbulnya “gerakan” pembelajaran terprogram. Kawasan desain meliputi penerapan berbagai teori, prinsip dan prosedur dalam melakukan perencanaan atau mendesain suatu program atau kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan cara sistematis dan sistematik,kawasan desain terdiri atas:
a.       Desain sistem pembelajaran, yaitu prosedur yang terorganisasi dan sistematik untuk penganalisian, perancangan, pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian.
b.      Desain pesan, yaitu perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima pesan.
c.       Strategi pembelajaran, yaitu spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu mata pelajaran.
d.      Karakteristik peserta didik, yaitu asoek latar belakang peserta didik yang memengaruhi terhadap efektifitas proses belajarnya, mencakup keadaan sosio-psiko-fisik peserta didik.

2.      Kawasan Pengembangan
Yaitu proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, mencakup banyak variasi teknologi seperti teknologi cetak, teknologi AV, teknologi berbasis komputer, dan teknologi terpadu.
Kawasan pengembangan berorientasi pada produksi media pembelajaran yang progesif, karena pengaruh kemajuan teknologi perangkat keras yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran dan menjadi cikal bakal pengembangan pengolahan sumber belajar by design.
Kawasan pengembangan meliputi:
a.       Teknologi cetak, yaitu cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan seperti buku-buku dan bahan visual yang statis, terutma melalui proses pencetakan mekanis atau fotografi. Teknologi cetak menjadi awal dari kemunculan teknologi lain.
b.      Teknologi audiovisual, yaitu cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan peralatan mekanis danelektronis untuk menyajikan pesan audio dan visual. Pesan dalam program video mencakup tidak hanya visual, namun juga gerak atau mampu menyajikan proses melalui potensi time-lapse.
c.       Teknologi berbasis komputer, yaitu cara memproduksi dan menyampaikan bahan menggunakan perangkat yang bersumber mikro prosesor. Teknologi ini merupakan teknologi digital, dengan monitor sebagai tumpuan penyaji pesan kepada peserta didik.
d.      Teknologi terpadu, yaitu cara untuk memproduksi danmenyampaikan bahan dengan memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan oleh komputer. Kekhususan teknologi terpadu diantaranya terkait dengan penyajian secara acak, digunakan sesuai dengan keinginan peserta didik, adanya adopsi teori serta tututan interaktivitas yang tinggi dari peserta didik.

3.      Kawasan Pemanfaatan
Yaitu aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Kawasan pemanfaatan disebutkan oleh Seels dan Richey sebagai kawasan tertua diantara kawasan lain. Kawasan ini sering kena imbas kemajuan teknologi dan kebijakannya, prosedur yang digunakan memerlukan proses panjang, kerja keras, dan kerja sama pihak terkait. Kawasan pemanfaatan meliputi:
a.       Pemanfaatan media. Yaitu penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar. Dalam hal ini urutan, karakter peserta didik, lingkungan belajar juga harus diperhatikan.
b.      Difusi inovasi, yaitu proses berkomunikasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi. Agar suatu medium dapat diterima dan digumakan dalam pembelajaran sehari-hari, tanpa ada keterpaksaan dari pihak mana pun.
c.       Implementasi dan pelembagaan, yaitu penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya (bukan tersimulasikan). Implementasi tertuju pada kegiatan penggunaan yang efektif dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan pelembagaan adalah adanya penerimaan dimana teknologi itu menjadi bagian dari organisasi kependidikan tersebut.
d.      Kebijakan dan regulasi, yaitu sebagai aturan dan tindakan nyata dari penggunaan atau dari pembuat keputusan untuk menerima inovasi.


4.      Kawasan Pengelolaan
Yaitu bagian integral dan sering dihadapi oleh para teknologi pembelajaran. Peran pengelolaan ini sering dihadapi sebagai pimpinan atau pejabat lembaga organisasi. Pengelolaan mencakup prinsip pengelolaan umum seperti pengendalian teknologi pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisaisan, pengoordinasian, dan supervisi.

5.      Kawasan penilaian
Yaitu kegiatan untuk mengkaji serta memperbaiki suatu produk atau program. Perbaikan dilakukan berdasarkan mesukan atau informasi yang diterima. Masih banyak pihak yang melakukan evaluasi belajar dengan cara membandingkan kemampuan seorang peserta didik dengan temannya. Penilaian yang diharapkan adalah merujuk pada tujuan pembelajaran.
Gronlund mengenalkan pula evaluasi untuk pengembangan produk, yakni evaluasi formatif dan sumatif. Kawasan penilaian beranjak dari analisis masalah, pengukuran acuan patokan (criteria-referenced test), evaluasi formatif yang bermanfaat untuk pengembangan program dan produk pembelajaran, serta evaluasi sumatif.







D.    Urgensi Mempelajari Teknologi Pendidikan
Ely melaporkan adanya potensi teknologi pendidikan sebagai berikut:
1.      Meningkatkan produktivitas pendidikan, dengan jalan:
-          Mempercepat tahap belajar.
-          Membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik.
-          Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga guru dapat lebih banyak membina dan mengembangkan kegairahan belajar anak.
2.      Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan:
-          Mengurangi control guru yang kaku dan tradisional.
-          Memberikan kesempatan anak berkembang sesuai kemampuannya.
3.      Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran dengan jalan:
-          Perencanaan program pengajaran yang lebih sistematis.
-          Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi penelitian tentang perilaku.
4.      Lebih memantapkan pengajaran, dengan jalan:
-          Meningkatkan kapabilitas manusia dengan berbagai media komunikasi.
-          Penyajian informasi dan data secara lebih konkrit.
5.      Memungkinkan belajar secara seketika, karena dapat mengurangi jurang pemisah antara pelajaran di dalam dan di luar sekolah.
6.      Memungkinkan penyajian pendidikan lebih luas terutama adanya media massa, dengan jalan:
-          Pemanfaatan bersama (secara lebih luas) tenaga atau kejadian yang langka.
-          Penyajian informasi menembus batas geografi.


Urgensi lain mempelajari Teknologi Pendidikan adalah sebagai berikut:
1.      Sebagai kerangka riset.
2.      Memberikan kerangka organisasi untuk item informasi.
3.      Mengidentifikasi sifat dari peristiwa yang kompleks.
4.      Mengorganisasi pengalaman sebelumnya.
5.      Bertindak sebagai penjelasan kerja dari peristiwa.
6.      Mengevaluasi produk untuk dipakai di kelas dan praktik belajar yang berlangsung.
7.      Mendiagnosis problem dalam intruksi di kelas.
8.      Mengevaluasi riset berdasarkan teori.














BAB III
PENUTUP

A.    SIMPULAN
Konsep teknologi sudah tentu berperan besar terhadap konsep teknologi pendidikan. Dalam hal ini, teknologi diartikan secara khusus, yaitu bukan hanya perangkat keras atau gadget sebagaimana yang kita temui sekarang ini, melainkan juga peran teknologi itu sendiri bagi manusia.
Apabila dirumuskan dalam satu kalimat, maka teknologi pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu proses kompleks yang terintegrasi meliputi manusia, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisa masalah yang menyangkut semua aspek belajar, serta merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah itu.
Teknologi pendidikan mengharuskan guru merumuskan tujuan yang jelas, memikirkan metode yang efektif, dituntut agar diadakan penilaian yang segera tentang yang sudah dipelajari. Penilaian itu berfungsi sebagai alat pengukur keberhasilan peserta didik. Sehingga teknologi pendidikan mengajak guru untuk bersikap problematis terhadap proses belajar mengajar dan memandang tiap metode mengajar sebagai hipotesis yang harus diuji keefektivitasnya.








DAFTAR PUSTAKA

Miarso, Yusufhadi. 1986. Teknologi Komunikasi Pendidikan: Pengertian dan Penerapannya di Indonesia. Jakarta: Rajawali.
Miarso, Yusufhadi. 1994. Definisi teknologi pendidikan. Jakarta: PT RajaGravindo Persada.
Nasution. 2012. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Prawiradilaga, Dewi Salma. Wawasan Tenologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.





Tidak ada komentar: